Pernahkah kau merasa dalam posisi terjepit? terlilit tugas yang kian menghimpit? rezeki pailit? mencari waktu tuk istirahat pun sulit, sampai mata jadi pada sipit-sipit? (:p)
Di saat seperti itulah kesabaran kita diuji, sampai seberapa jauh kita mampu bertahan, jalan da'wah memang bukanlah jalan unutk bersenang-bersenang serta bersantai ria, menikmati gemerlap semu dunia. Jalan ini jalan perjuangan, jalan ketegaran dan kesabaran, serta jalan penantian menuju akhir yang memuaskan.
Mereka yang berada di jalan ini, adalah manusia terpilih, manusia yang 'harusnya' siap mengorbankan segalanya, seluruh jiwa dan raga, harta, waktu, serta tenaga. Semuanya! Mereka yang berada di jalan ini seharusnya mengetahui bahwa ini bukanlah jalan tuk bermain-main, ini bukanlah jalan yang kita dapat pulang-pergi seenaknya. Ini jalan para nabi dan syuhada, jalan para pejuang-Nya. Kita dituntut tuk bersungguh-sungguh, tak mengeluh apalagi menuntut.
Kutahu, satu hal yang ingin kau miliki, waktu luang? waktu luang meski hanya sedikit tuk beristirahat, bukan? Jalan ini memang menuntut seluruh waktu luangmu, kala semua bekerja kita bekerja, dan saat mereka beristirahat, kita masih tetap bekerja.
Namun, jangan kau keluhkan apalagi menuntu waktu luangmu.
Bersyukurlah kita masih berada di jalan ini, jalan perjuangan ini, jalan yang tak dapat ditempuh oleh manusia yang biasa. Inilah jalan kita, di sini integritas kita diuji, sampai seberapa jauh kita dapat bertahan dan terus melangkah.
Bersyukurlah, karena Allah masih melindungi kita dari jebakan waktu luang. Bersyukurlah Allah masih menyibukkan kita dengan semua tugas dan amanah yang menghimpit sampai merenggut seluruh waktu luang kita.
Sungguh, waktu luang itu amat berbahaya. Waktu luang yang kau impikan itu sungguh amat membahayakan. Kau kan merasakan betapa bahayanya waktu luang saat kau mulai terlena dengannya. Saat kau mulai masuk dan terbuai dengan semua fasilitas yang membuatmu melupakan segalanya. Ketika kau mulai melalaikan amanahmu, itulah titik pertama kehancuran kita. Saat kita mulai mencintai waktu luang kita, saat kita tak mau lagi bergerak karena dunia ini begitu menyenangkan, memanjakan dengan waktu luang yang kita dapatkan, hingga kita tak mau kembali ke jalan perjuangan itu.
Waktu luang memang begitu menyesatkan, membuai serta menghanyutkan kita pada rasa nyaman, membuat kita membandingkannya dengan rasa letih saat berada di jalan perjuangan.
Namun, janganlah engkau terpedaya, saudaraku.
Masihkah kau ingat dengan janji Allah? Ingatlah kita hidup hanya sementara, untuk apa kita bersantai dan menuntut rasa nyaman di dunia yang semu ini? Bukankah surga obesesi kita? Bukankah Islam tegak di bumi misi kita?
Kita, di sini tu berjuang mencari ridhanya. Kita di sini, berjuang tuk dapat bertemu dengan-Nya. Kita di sini berjuang agar kita tak malu nanti-Nya. Kita di sini berjuang, agar kita dapat beristiharat di tempat terbaik-Nya, di tempat yang Dia janjikan. Tempat yang kekal, yang disediakan bagai mereka yang telah berjuang di jalan-Nya...
0 komentar:
Post a Comment