So as long as I live I love You,
And from now to my very last breath, I will always love You...
You will be my every reason and You're all that I believe in...
Terkadang terbisit dalam diri ini seberapa besarkah cintaku untuk-Nya?
Terkadang diri ini merasa malu, merasa begitu hina... merasa terpuruk jika mengingat akan semua cinta-Nya. Ia selalu memberikan rahmat dan kasinh sayang-Nya padaku. Meski aku masih saja berbuat maksiat pada-Nya, meski tak jarang aku menunda-nunda apa yang ia perintahkan kepadaku.
Terkadang diri ini, hanya dapat diam membisu, ketika aku mulai bertanya, "Seberapa besarkah cintamu pada-Nya?"
Diri ini hanya dapat menunduk tanpa memberikan jawaban yang nyata. Terdiam dalam segala kemaluan yang teramat dalam, karena memang cintaku untuk-Nya masih belum seberapa jika dibandingkan dengan cinta yang Ia berikan kepadaku...
Bukankah Ia-lah Sang pemilik Cinta, Sang pengikat hati semua insan...
Lalu mengapa begitu sulit diri ini memfokuskan cinta terbesarnya hanya untuk Sang pemilik cinta?
Mengapa diri ini masih terlarut dalam cinta-cinta semu yang bahkan hanya akan mendatangkan kemudharatan?
Ya Allah, sungguh diri ini ingin dapat terus mencintai-Mu, selama aku hidup, hingga nafas terakhir yang terhembus...
Sungguh diri ini ingin memposisikan rasa cinta pada-Mu sebagai dasar atas rasa cinta pada yang lain,
semua cinta yang berlandaskan kesucian, Cinta karena Allah...
Cinta yang tumbuh dari kesucian diri, yang tumbuh dan berkembang tanpa pamrih, cinta yang berusaha untuk selalu memberi yang terbaik...
Cinta yang semata-mata hanya mengharap Keridhaan-Mu...
Sungguh Ya Allah, bantulah diri ini agar aku dapat mengatakannya secara lantang, mempertanggungjawabkannya dengan perbuatan...
"So as long as I live I love You...
And from now to my very last breath, I will always love You...
You will be my every reason and You're all that I believe in..."
0 komentar:
Post a Comment