I still remember bout you, and Im affraid if always remember all bout you…
Angin sore menerpanya, dalam segala kebimbangan yang nyata. Terlarut dalam canda, terbuai pada kasih semu yang menjerumuskan hati.
Namun, beruntunglah ia, karena Allah masih menyayanginya… Ia masih memberikannya kesempatan untuk kembali merasa fitrah yang semestinya…
Angin sore berhembus pelan, menembus relung hatinya, sesaat kemudian Setetes air mata penyesalan berlinang di pipinya. Hatinya menjerit, merasa sakit, perih… tapi tenanglah itu hanya sementara…
Beruntunglah kau, masih mendapat kesempatan ini…
Beruntunglah kau, yang masih mendapat petunjuk…
Beruntunglah kau, karena memilih jalan ini…
Beruntunglah kau, karena masih dapat kembali ke jalan ini…
Wahai kau yang air matamu kini lebih indah dari berlian,
Wahai kau yang kini matamu lebih indah dari permata dunia…
Wahai kau yang kini bersimpuh dalam tangis sujud panjangmu,
Beruntunglah engkau saudariku…
Sungguh engkau teramat sangat beruntung…
Janganlah kau pernah ragu,
Karena kau tak memilih jalan yang salah,
Janganlah menyesal, karena kau sungguh teramat sangat beruntung…
Janganlah bersedih, karena Allah menyukai ini…
Dan Allah menyukai permulaan ini…
Tersenyumlah saudariku.
Dan seharusnya kau tahu, kini kau lebih cantik dibandingkan seorang bidadari….
0 komentar:
Post a Comment